Pages - Menu

Blok Diagram UPS (Uninterruptable Power Supply)

Melanjutkan seri mengenal UPS (Uninterruptable Power Supply) pada tulisan sebelumnya, berikut tulisan mengenai Blok diagram UPS secara umum, dan penjelasannya secara singkat.


Blok Diagram UPS
A. Rectifier
Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi sinyal sumber arus searah (DC).



dalam sistem UPS, ada beberapa jenis Rectifier, tergantung jenis, tipe ataupun merknya, yaitu antara lain:


1. Menggunakan SCR:
    - 6 Pulsa
    - 12 Pulsa
2. Meggunakan IGBT




Berikut dasar converter AC ke DC:
converter AC-DC
Contoh blok diagram Rectifier SCR 6 Pulsa:
rectifier SCR 6 Pulsa


B. Inverter

Inverter digunakan untuk mengubah tegangan input DC menjadi tegangan AC.  Keluaran inverter dapat berupa tegangan yang dapat diatur dan tegangan yang tetap.

Prinsip dasar mengubah input DC menjadi AC sebagai berikut:


prinsip kerja inverter
Sama seperti pada rectifier, inverter dibagi 2 juga:
- SCR
- IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor)


Namun jika ditinjau dari pengaturan tegangan, inverter dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:


  • Voltage Fed Inverter (VFI)
          jika yang diatur tegangan input konstan

  • Current Fed Inverter (CFI)
          jika yang diatur arus input konstan
  • Variable dc linked inverter
          tegangan input yang diatur

Dan berikut blok diagram inverter dalam UPS , beserta proses menjadi sinewave kembali.

Blok Inverter UPS

C. Battery

Battery salah satu komponen vital di UPS, jenis battery yang umum digunakan:
- SLA (Sealed Lead Acid)
- VRLA (Valve Regulateg Lead Acid)







Dalam pemilihan battery, perlu diperhatikan hal sebagai berikut:
- Life time
- Garansi
- waktu backup
- Harga

Berikut review mengenai battery:
  • battery terdiri dari cell yang terhung untuk mendapatkan tegangan/arus ataupun kapasitas lebih tinggi.
  • Cell terhubung secara seri menghasilkan tegangan lebih tinggi. 
  • Physical cell size impacts cell resistance, which in turn impacts the ability for the cell to supply current to a circuit. Generally, the larger the cell, the less its internal resistance. 
  • Cell terhubung secara paralel menghasilkan arus yang lebih tinggi. 
  • Kapasitas baterai biasanya dalam AH (Ampere – Hours) : sama dengan jumlah dari arus kontinyu dikalikan dengan waktu discharge, dimana battery dapat mensuplai sampai dengan habisa energi internalnya.

3 komentar: