Lampu pijar, sudah sangat familiar dengan kita. Secara umum lampu listrik dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu jenis lampu pijar dan lampu tabung (neon sign). Kali ini ditulis mengenai lampu pijar, mulai dari sejarah, jenis dan keunggulan maupun kelemahannya.
A. Sejarah lampu pijar
Bola lampu listrik yang praktis ditemukan pada tahun 1879 secara bersamaan antara Sir Joseph Wilson Swan dan Thomas Alva Edison. Meskipun lampu pijar pertama telah diproduksi 40 tahun sebelumnya, tidak ada penemu yang mampu membuat desain yang praktis sampai Edison menerima tantangan pada akhir tahun 1870-an. Setelah pengujian yang tak terhitung jumlahnya, ia mengembangkan filamen benang karbon tahan tinggi yang menyala terus selama berjam-jam dan generator listrik yang cukup canggih untuk memberi daya pada sistem pencahayaan besar.
Pada tanggal 5 Februari 1879, Swan adalah orang pertama yang merancang sebuah bola lampu listrik. Dia memperagakan lampu pijar dengan filamen karbon di depan sekitar 700 orang, tepatnya di kota Newcastle Upon Tyne, Inggris.
Pada tahun 1913, filamen karbon lampu Edison diganti dengan filamen tungsten atau wolfram, sehingga efikasi lampu dapat meningkat menjadi 20 lumen/watt. Sistem ini disebut system pemijaran (incandescence). Pada tahun yang sama bola lampu kaca yang tadinya dibuat berupa udara, kemudian diisi dengan gas bertekanan tinggi. Pada mulanya digunakan gas Nitrogen (N), setahun kemudian diganti dengan gas Argon (Ar) yang lebih stabil dan mempunyai sifat mengalirkan panas lebih rendah.
Pada riset lainnya ditemukan bahwa dengan membentuk filamen menjadi spiral, maka panas yang timbul menjadi berkurang, sehingga meningkatkan efikasi lampu. Untuk meningkatkan efikasi lampu pijar, filamennya dibuat berbentuk spiral. Dengan berkembangnya teknologi, produksi lampu pijar hingga kini masih berjalan, bahkan lampu pijar mempunyai berbagai macam tipe.
Secara umum lampu pijar mempunyai cahaya berwarna kekuningan yang menim- bulkan suasana hangat, romantis dan akrab, sehingga cocok digunakan pada
ruang-ruang berprivasi seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan toilet.
B. Keunggulan dan kelemahan lampu pijar
keunggulannya:
Kedua tokoh ini sangat berjasa kondisi saat ini yang terang benderang, sudah lebih 1 abad lamanya sejak penemuan pertama, jenis lampu ini berkembang banyak dan bermunculan tipe/jenis lampu pijar, yaitu:
A. Sejarah lampu pijar
Pada tanggal 5 Februari 1879, Swan adalah orang pertama yang merancang sebuah bola lampu listrik. Dia memperagakan lampu pijar dengan filamen karbon di depan sekitar 700 orang, tepatnya di kota Newcastle Upon Tyne, Inggris.
Joseph Swan dan penemuannya |
Namun, ia mengalami kesulitan untuk memelihara keadaan hampa udara dalam bola lampu tersebut. Di Laboratorium Edison – Menlo Park, Edison mengatasi masalah ini, dan pada tanggal 21 Oktober 1879, ia berhasil menyalakan bola lampu dengan kawat pijar yang terbuat dari karbon yang terus menyala selama 40 jam, setelah melakukan percoba- an-percobaan lebih dari 1.000 kali. Saat itu efikasi lampunya sebesar 3 lumen/ watt.
Pada tahun 1913, filamen karbon lampu Edison diganti dengan filamen tungsten atau wolfram, sehingga efikasi lampu dapat meningkat menjadi 20 lumen/watt. Sistem ini disebut system pemijaran (incandescence). Pada tahun yang sama bola lampu kaca yang tadinya dibuat berupa udara, kemudian diisi dengan gas bertekanan tinggi. Pada mulanya digunakan gas Nitrogen (N), setahun kemudian diganti dengan gas Argon (Ar) yang lebih stabil dan mempunyai sifat mengalirkan panas lebih rendah.
Thomas Alva Edison dan penemuannya |
Secara umum lampu pijar mempunyai cahaya berwarna kekuningan yang menim- bulkan suasana hangat, romantis dan akrab, sehingga cocok digunakan pada
ruang-ruang berprivasi seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan toilet.
B. Keunggulan dan kelemahan lampu pijar
keunggulannya:
- Mempunyai nilai ”color rendering index” 100% yang cahayanya tidak merubah warna asli obyek;
- Mempunyai bentuk fisik lampu yang sederhana, macam-macam bentuknya yang menarik, praktis pemasangannya;
- Dan harganya relatif lebih murah serta mudah didapat di toko-toko;
- Instalasi murah, tidak perlu perlengkapan tambahan;
- Lampu dapat langsung menyala;
- Terang-redupnya dapat diatur denga dimmer;
- Cahayanya dapat difokuskan.
- Mempunyai efisiensi rendah, karena energi yang dihasilkan untuk cahaya hanya 10% dan sisanya memancar sebagai panas (400oC);
- Mempunyai efikasi rendah yaitu sekitar 12 lumen/watt;
- Umur lampu pijar relatif pendek dibandingkan lampu jenis lainnya (sekitar
- 1.000 jam);
- Sensitif terhadap tegangan;
- Silau.
Kedua tokoh ini sangat berjasa kondisi saat ini yang terang benderang, sudah lebih 1 abad lamanya sejak penemuan pertama, jenis lampu ini berkembang banyak dan bermunculan tipe/jenis lampu pijar, yaitu:
- Bohlam Bening
- Bohlam Buram
- Bohlam berbentuk lilin
- Lampu Argenta
- Lampu Superlux
- Lampu Luster
- Lampu Halogen
Baca juga https://terlengkapdanterpercaya.wordpress.com/ blog tentang lampu
BalasHapusthanks infonya…
BalasHapuskunjungi juga yah
https://ullandari09.wordpress.com/
Lampu filament LED yang sangat hemat bisa di lihat di sini http://www.rajaledindonesia.com/lampu-filamen-led
BalasHapus