Model pemasangan grounding untuk sistem kelistrikan ada beberapa tipe, tergantung tipe tanah/lokasi pemasangan grounding. Untuk tipe batang/rod (tipe 1) yg ditanam ke tanah, biasanya hanya dapat digunakan untuk jenis tanah rawa , tanah liat dan jenis Tanah lainnya yang banyak mengandung air / lembab ( tahanan tanahnya kecil ). Adapun jika dengan kondisi tanah berpasir dan mengandung kerikil tinggi dengan Tahanan jenis tanah antara 20.000 – 250.000 ohm/cm, maka pemasangan grounding menggunakan tipe ke-2 yaitu dengan model tipe Plat.
Bahan yg di perlukan :
- Ground Rod Copper ukuran 5/8 inchi : 3 Batang (1 batang : 4 Meter)
- Ground Coupler ukuran 5/8 inchi : 2 pcs
- Kabel BCC ukuran 50 mm : 10 meter
- Scun tembaga ukuran 50 mm : 2 pcs
- Ground klem coupler : 2 pcs
- Komponen untuk buat bak kontrol seperti : semen, dan pasir, Bata merah .
Bahan untuk tipe grounding -1 |
Setelah bahan-bahan siap, berikutnya bagaimana? yuk dilanjutkan..
- Lakukan pengeboran tanah sedalam 12 meter
- Masukan tiga batang ground rod tembaga 5/8 inch ke dalam tanah yang telah di bor. Sambungan antar Rod tembaga menggunakan sok tembaga.(Ground Coupler)
- Pastikan ground rod cooper satu dengan yang lainnya tersambung dengan sempurna.
Skema Pemasangan Grounding tipe-1 |
4. Tutup lubang yang telah terpasang ground rod dengan tanah dan lakukan pengecoran pada sekitar 30 cm Di bagian atas ground rod agar ground rod tidak mudah dilepas.
5. Buat bak kontrol untuk memudahkan dalam pengukuran dan perawatan instalasi grounding yang telah dipasang.
Skema rancangan bak kontrol grounding
Desain bak kontrol Grounding |
6. Pasang kabel BCC 25 mm dari box kontrol ke terminal grounding pada panel atau bagian lain yang akan di groundingkan. Kabel BCC ditempatkan dalam pipa Conduit dan tertanam dalam tanah dengan kedalaman sekitar 10 cm.
7. Sambungkan kabel BCC 25 mm dengan ground rod pada box kontrol dengan menggunakan klem tembaga.
8. Pasang skun tembaga pada ujung kabel BCC ( Bagian yang akan disambungkan ke terminal grounding panel ) .Jepit skun tembaga pada kabel dengan menggunakan tang skun.
9. Ukur nilai resistansi instalasi grounding yang telah dibuat dengan menggunakan Earth Tester Meter sebelum kabel instalasi grounding tersambung ke beban. Lihat http://www.bloganton.web.id/2013/08/cara-melakukan-pengujian-tahanan.html
Pastikan seluruh instalasi grounding telah dalam keadaan sempurna. Bila hasil pengukuran didapatkan nilai resistansi di atas standard , maka dapat dibuat titik grounding kedua dan seterusnya dan selanjutnya dipararel dengan titik grounding pertama sampai didapatkan nilai grounding yang cukup baik. Aturan dan cara pemasangan paralel akan di buat pada sesi berikutnya.
Dan jika kondisi tanah berpasir atau kerikil maka bisa menggunakan model grounding plat, adapun caranya, ikuti ulasan berikutnya.
Semoga bermanfaat...
Bro, ground rod itu maskdnya tembaga baisa, atau ememang namanya aja udah jadi dijual bebas ?
BalasHapusBetul, tembaga murni sudah banyak dijual dipasaran. Hati-hati banyak juga yg sepuhan tembaga, nanti hasil groundingnya tidak memuaskan. Terimakasih sudah berkunjung.
BalasHapusMakasih pencerahannya
BalasHapus