Segitiga Daya |
Untuk dapat memahami apa itu faktor daya, ada baiknya kita mengingat kembali tentang pengertian umum dari Daya Semu, Daya Aktif dan Daya Reaktif. Masih ingat..? Lebih mudah kita lihat gambar segitiga daya di samping.
Dalam sistem listrik khususnya sistem AC atau Arus Bolak-Balik ada tiga jenis daya yang dikenal, yaitu:
• Simbol S, di sebut Daya semu dengan satuan VA atau Volt Amper
• Simbol P, di sebut Daya aktif dengan satuan Watt
• Simbol Q, di sebut Daya reaktif dengan satuan VAR atau Volt Amper Reaktif
Secara sederhana, biasa kita ingat, jika langganan PLN di rumah, kantor, pabrik dan lainnya akan selalu menggunakan satuan VA, misalnya 1300 VA atau 197 KVA, dan sejenisnya. Kenapa demikian? Daya semu adalah total perkalian dari arus dan tegangan dalam jaringan listrik tersebut. Jika perhitungannya dalam jaringan 3 phase, maka di tambahkan perkalian dengan akar 3.
S = V. I
dimana S = Daya Semu
V = Tegangan
I = Arus
Dan dalam jaringan 3 phase menjadi ,
S= V.I. Sqrt (3)
Kemudian Daya Aktif..? Daya aktif dalam satuan Watt. Tentu kita sering lihat perbedaannya, misalnya penggunaan di rumah, berapa watt lampunya? setrika berapa watt? atau kulkas 2 pintu ini berapa watt? kenapa demikian?
Daya aktif adalah daya yang digunakan menjadi energi sebenarnya. Seperti menjadi energi mekanis (gerak), panas, cahaya, atau lainnya.
P = V. I. Cos Phi
Dimana P = Daya Aktif
V = Tegangan
I = Arus
Cos Phi adalah sudut pergeseran nilai arus maupun tegangan pada grafik sinusoidal listrik AC.
Dan dalam jaringan 3 phase menjadi ,
P= V.I. Cos Phi . Sqrt (3)
Dan Kemudian Daya Reaktif..? Daya reaktif dalam satuan VAR atau Volt Ampere Reaktif. Yang ini jarang di bicarakan namun sebenarnya ada. Untuk memahami ini secara sederhana daya reaktif adalah untuk membuat medan magnet atau dengan kata lain daya reaktif adalah daya yang terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetik sehingga timbul magnetisasi dan daya ini dikembalikan ke sistem karena efek induksi elektromagnetik itu sendiri, sehingga daya ini sebenarnya merupakan beban (kebutuhan) pada suatu sistim tenaga listrik. Seperti motor listrik, dinamo, ballast lampu dan sejenisnya.
Q = V. I. Sin Phi
Dimana Q = Daya Reaktif
V = Tegangan
I = Arus
Cos Phi adalah sudut pergeseran nilai arus maupun tegangan pada grafik sinusoidal listrik AC.
Dan dalam jaringan 3 phase menjadi ,
Q= V.I. Sin Phi . Sqrt (3)
Merujuk ke gambar segitiga di atas, sesuai dengan rumus phytagoras maka =
S= Sqrt(P^2+Q^2)
Apa itu Faktor Daya..?
Setelah mereview kembali mengenai segitiga daya, maka selanjutnya apakah faktor daya itu..?
Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt) dengan daya semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total (lihat gambar). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya selalu lebih kecil atau sama dengan satu.
Jika Faktor Daya mendekati satu, atau misalnya 0,999 atau Cos phi mendekati nilai 1, maka Daya semu sama nilainya dengan daya aktif.
S = P , sementara nilai Q mendekati 0.
Jika bisa mengoptimalkan ini, maka misalnya di rumah pelanggan PLN 1300 VA, bisa optimal di bebani dengan beban mendekati 1300 Watt, selama ini dari PLN biasanya menghitung faktor daya = 0,8. Artinya daya 1300 VA hanya bisa dibebani dengan 1040 Watt, masih ada sekitar 260 Watt yang tidak bisa digunakan.
Untuk bisa mengoptimalkan ini atau memperbaiki ini, maka digunakan kapasitor bank. Kenapa demikian..?
Daya reaktif diserap oleh beban-beban induktif, namun justru dihasilkan oleh beban kapasitif. Kapasitor bank bersifat menghasilkan daya reaktif ini sebagai kompensasi dan pengurang beban beban ini. Sehingga kebutuhan daya reaktif bisa dicukupi oleh kapasitor, menyebabkan daya total yang ditanggung oleh jaringan listrik berkurang.
Detail mengenai kapasitor bank, perhitungannya akan di buat tulisan tersendiri.
Moga Bermanfaat ..
0 komentar:
Posting Komentar