Wiring Diagram |
Definisi dan tips membaca wiring diagram, pada tulisan sebelumnya. Berikutnya apabila kita akan merancang suatu diagram kawat atau wiring, bagaimana panduannya, atau kriterianya agar wiring yang dibuat sesuai standar.
Berikut adalah Pedoman dalam merancang Wiring Diagram :
- Jalur arus harus digambarkan dengan garis lurus tanpa perpotongan.
- Posisi ruang dan interkoneksi mekanik dari masing-masing bagian tidak digambarkan dalam diagram kawat.
- Diagram kawat harus menunjukkan metode operasi dan urutan pensaklaran suatu rangkaian elektronik atau sistem kendali dengan jelas dan tepat
- Kumparan magnet atau kumparan kontaktor harus disusun sedemikian rupa sehingga satu terminal tersambung langsung ke jalur netral rangkaian control.
- Semua kontak yang dioperasikan dengna satu kontaktor mempunyai penandaan yang sama seperti kontaktornya
- Terminal digambarkan dan diberi nomor yang sama seperti pada table terminal dan diagram rangkaian.
- Untuk rangkaian yang besar disarankan agar diagram kawat dibagi kedalam jalur-jalur arus.
- Diagram alat dari alat pembagi dapat digambarkan di bawah jalur arus.
- Jenis kontak saklar naik normal tertutupatau terbuka (NO/NC), bagian dimana kontak berada harus bebas.
- Setiap bagian alat diberi kode huruf untuk menandakan jenisnya. Jika terdapat beberapa bagian dari jenis yang sama, maka diberi nomor yang berurutan.
Dari item pedoman di atas, berikut beberapa contoh dengan penjelasan gambar :
1. Jalur arus digambar secara vertical diantara jalur supply tegangan.
Contoh 1 |
2. Peralatan saklar, alat pembagi dan elemen awal harus digambar pada sudut yang tepat terhadap jalur arus.
Contoh 2 |
3. Arah aliran arus listrik selalu dari atas ke bawah
Contoh 3 |
4. Perpotongan garis harus dihindari.
Contoh 4 |
5. Peralatan control, seperti: kumparan, lampu sinyal harus disambungkan langsung ke konduktor netral atau jika sistem suplai dibumikan, maka disambungkan langsung ke konduktor netral bumi (PEN)
Contoh 5 |
6. Jalur arus harus diberi nomor secara berurutan, elemen rangkaian harus ditempatkan dari kiri ke kanan berdasarkan urutan operasinya. Elemen rangkaian harus dilengkapi dengan kode huruf dan nomor yang berurutan.
Contoh 6 |
Dengan mengetahui pedoman ini, maka menggambar wiring diagram atau diagram kawat menjadi sesuai dan standar.
Semoga bermanfaat ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar