APAR gagal ... |
Pernahkah rekan rekan mengalami atau mendapati kondisi APAR yang tidak bekerja dengan semestinya? Baik saat di pakai untuk memadamkan api ataupun di saat dilakukan latihan. Apa saja ya penyebab kegagalan APAR.
Yuk lanjut ke uraian berikut.
APAR atau Alat Pemadam Api Ringan ataupun APAB (Alat Pemadam Api Berat), memiliki kesamaan isi, dan ada peluang kemungkinan terjadi kegagalan saat pemakaian. Berikut beberapa faktornya :
1. Media tidak sesuai
Maksud dari media tidak sesuai adalah jenis dari APAR yang digunakan untuk memadamkan api mengakibatkan bahaya terhadap diri sendiri bahkan menimbulkan kematian. Contohnya : Klasifikasi kebakaran kelas B menurut NFPA, kebakaran atau api yang terjadi pada bahan bakar cari, misalnya bensin, thinner. Namun APAR jenis air (Fire Extinguisher Water Types) tidak boleh di gunakan. Termasuk juga kebakaran kategori kelas C, misalnya disebabkan instalasi bertegangan juga tidak boleh bertegangan, karena berbahaya bagi diri sendiri bahkan bisa menimbulkan kematian.
Contoh Kelas APAR yg tidak boleh digunakan |
2. Ukuran tidak sesuai
Ukuran disini dimaksudkan APAR yg digunakan tidak cukup untuk memadamkan api. Misalnya ukuran APARnya terlalu kecil.
Variasi ukuran APAR |
3.Macet/tidak berfungsi
APAR Macet atau tidak berfungsi, bisa di sebabkan dua faktor yaitu :
- APAR tidak bertekanan/Bocor
- APAR Stored Pressure
APAR Jenis ini ada Pressure Gauge, komponen ini yang menunjukkan pressure/tekanan dalam APAR, nilai pressurenya : 13-18 Bar (berada pada area hijau).
Jika Bocor/tidak bertekanan, maka pembacaan pressure gauge, bisa under charge (indikator berada di bawah level normal/green area, dan over charge indikator berada di atas normal/green area.
- APAR Catridge
APAR jenis ini tidak memiliki pressure gauge, bagaimana cara mengecek kebocoran/tekanan APAR? Caranya ialah dengan memeriksa leher tabung, jika segel pada ulir tabung ini masih terpasang dengan baik, maka tekanan tabung APAR Normal, namun jika tidak maka terjadi bocor/tidak bertekanan.
- APAR menggumpal
Penyebabnya di antaranya :
- APAR Expire/kadaluarsa
- Penempatan APAR di Outdoor tidak dilengkapi Box, agar tidak terkena langsung sinar matarahri/hujan. Karena bisa menyebabkan korosif (kebocoran APR), maupun media dalam tabung menggumpal
- Menempatkan APAR tidak standar, misalnya di lantai langsung. Standar penempatan APAR 15 cm - 125 cm
- Kurang perawatan, minimal sebulan sekali APAR khususnya jenis Powder di bolak balik. Jika di bolak balik seperti ada suara pasir mengalir berarti masih bagus, jika ada suara "bug" berarti media APAR sudah menggumpal.
4. Salah Penempatan
- Mudah dilihat, diakses dan diambil serta dilengkapi dengan tanda pemasangan APAR / Tabung Pemadam.
- Tinggi pemberian tanda pemasangan ialah 125 cm dari dasar lantai tepat di atas satu atau kelompok APAR bersangkutan (jarak minimal APAR / Tabung Pemadam dengan laintai minimal 15 cm).
- Jarak penempatan APAR / Tabung Pemadam satu dengan lainnya ialah 15 meter atau ditentukan lain oleh pegawai pengawas K3 atau Ahli K3.
5. Petugas APAR
Jika kita analisis, ada juga potensi Petugas atau Pengguna APAR yang belum bisa, tidak kompeten, atau merasa tidak di tunjuk.
Untuk penggunaan APAR, sebaiknya semua orang bisa mengoperasikan APAR, sehingga saat di butuhkan bisa menggunakannya dengan baik.
PASS Cara Pengoperasian APAR |
Semoga Bermanfaat ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar